Tuesday, February 23, 2021

Jejak perjalanan 2019 - Ucapan adalah Doa (2)

"Bermimpilah setinggi-tingginya meskipun kamu merasa hal itu tidak mungkin terwujud, dan ceritakan mimpimu kepada siapapun seolah2 semua yang mendengar akan ikut mendoakanmu, karena sejatinya setiap ucapan adalah doa yang tinggal menunggu saat yang tepat untuk terwujud"


Kalau dalam cerita sebelumnya saya tuliskan tentang perjalanan ke Eropa yang tanpa rencana dan tiba2 saja terlaksana, kali ini cerita yang sama akan saya tuliskan, kali ini perjalanan ke China...ya China, sampe manjat temboknya yang pernah dan sering saya sampaikan ke teman-teman maupun keluarga (baca: anak dan suami saya) merupakan salah satu "keinginan" saya: paling pengen jalan2 adalah ke Eropa, dan ke China lihat tembok China.

Lagi-lagi semuanya tanpa rencana dan tanpa disangka2.....berawal dari daftar online pelatihan ke China yang infonya saya dapat dari teman kuliah S3 yang berasal dari Iraq (yang bahkan judul workshopnyapun saya gak paham karena panjang dan agak aneh buat saya, tapi tetep nekad daftar, karena lokasinya di China). Pelatihan tersebut selama 2 minggu, dan gratisss tiss tiss. Cuma modal ngisi formulir aja, itupun online, jadi yang bayar cuma kuota internet. Setelah daftar online, lupakan ajalah gak usah diinget2 supaya gak terlalu kecewa kalo gak lolos. Dan bener memang gak lolos, nama saya gak ada dalam daftar nama yang diterima pelatihan, ya gapapalah mungkin belum rejeki. Tapi memang rejeki gak pernah salah alamat, teman saya yang memberi info pendaftaran pelatihan tersebut menanyakan apakah saya tidak diterima karena dia tidak melihat nama saya ada dalam daftar (sedangkan namanya ada), saya jawab ya belum rejeki saya untuk ke China, mungkin tahun depan saya akan coba lagi. Ternyata 2 hari kemudian saya terima email bahwa saya diterima di pelatihan tersebut dan diminta melengkapi data-data untuk pengurusan transportasi dan akomodasinya....woowww....Alhamdulillah, dalam waktu kurang dari 2 bulan, kedua keinginan saya akan terwujud bersamaan....ke Eropa dan ke tembok China.

Berangkat sebulan setelah kepulangan dari Eropa, kali ini seorang diri sampai ke Malaysia dan bertemu spv saya untuk perjalanan yang sama ke Yinchuan China. Workshop di Yinchuan (kota kecil di China, pusat Goji Berri yang katanya obat awet muda hehehe),  cukup menarik dan banyak pengalaman serta pengetahuan baru, bertemu teman baru dan banyak hal yang menakjubkan saya ketahui tentang negara ini. Terutama tentang bagaimana mereka membangun kerjasama dengan negara2 arab dan membangun kembali jalur sutera yang pada jaman dulu pernah ada (pokok e hebat pol). Cuma sulitnya adalah disana mereka hanya menggunakan media komunikasi wechat, yang agak sulit untuk bisa membuat akunnya (karena harus ada rekomendasi dari akun wechat yang sudah digunakan > 6 bulan - ruwet bin mumet).

Dari Yinchuan, workshop dilanjutkan ke Beijing dan tentu seperti workshop international pada umumnya, ada acara jalan2 yang diberikan kepada peserta untuk memilih salah satu dari dua tujuan (padahal pengen 2 2 nya) yaitu: tembok China (yeayyyy) dan kota terlarang. Bisa ditebak pilihan sebagian besar peserta adalah ke tembok China....i think going to greatwall is more important than the workshop itself 😃😃😃😃

Tembok China.....wuaaa megah, tinggi besar, panjang meliuk2 dan bercabang2, tak terbayang gimana dulu pekerja2 yang membangun, tangganya terdiri dari batu2 besar, yang kalau akan menaikinya pun kaki kita harus diangkat tinggi2 (mungkin karena ukuran badan yang minimal ya). Kami berangkat dari Beijing ke lokasi tembok China yang paling sering dipanjat dan paling singkat (katanya), nyatanya perlu waktu lebih dari 3 jam untuk bisa meninggalkan jejak kaki di sepanjang jalur dari pintu masuk sampai pintu keluar. Lama ya, tapi karena cuaca dingin, jadi gak terasa berat (karena gak berkeringat), namun cukup menguras napas karena oksigen yang makin ke atas makin berkurang. Pemandangan luar biasa indah dan bisa dilihat jalur tembok China yang memanjang ke arah lain seperti kaki laba-laba yang panjang ke segala arah...betul-betul luar biasa, maka selayaknya lah tembok China jadi salah satu dari 7 keajaiban dunia. Pengalaman luar biasa bisa melangkahkan kaki di atas tembok megah itu, dan semoga dimudahkan nanti untuk membawa anak-anak mencoba pengalaman yang sama. 

Pengalaman menelusuri tembok luar biasa itu, sekali lagi membuktikan bahwa keinginan yang kita ucapkan akan menjadi doa, didukung oleh semesta dan dikabulkan oleh Sang Pencipta, karena sejatinya tidak ada doa yang sia-sia, dan semua doa hanya menunggu saat yang tepat untuk kita menurutNya. 


foto-foto menyusul, bisa juga dilihat di fb saya: Bieby Voijant Tangahu



Surabaya, 24 Februari 2021

No comments:

Post a Comment